Jumat, 06 Januari 2017

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL
A. Pengertian
     Advertorial adalah Karya jurnalistik feature yang berisi iklan. Adapun nama istilahnya antaralain,        advertorial, inforial, sportorial ataupun iklan.

B. Konten
     Konten yang bisa digunakan dalam advertorial diantaranya:
     a. Success story 
     b. Program yang akan datang
     c. Polecy lembaga atau company
     d. Produk
     e. Testimoni ahli
     f. Ataupun bisa juga gabungan dari konten a sampai e.
     
     Format yang bisa igunakan dalam advertorial adalah paparan yang bersifat deskriptif atau bisa            juga berupa tanya jawab yang bersifat dialogis.

C. Contoh
     Adapun contoh advertorial yang penulis buat adalah sebagai berikut:

Contoh Advertorial

(Karya Sari Andini & Leona Dianiputri)

Semoga bermanfaat ya...


Selasa, 29 November 2016

Analisis Situasi Pasar Kosmetik Wardah

1.     Analisis Situasi Pasar
Wanita adalah makhluk yang identik dengan seindahan, wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang mempercantik diri dengan menggunakan berbagai macam kosmetik yang digunakan.

Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produk-produk untuk pria.

Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada 2012 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun, berdasarkan data Kementerian Perindustrian.

Produk kecantikan dan perawatan tubuh global pada 2012 mencapai US$ 348 miliar, tumbuh tipis US$ 12 miliar dibanding tahun sebelumnya berdasarkan data Euro Monitor. Meskipun 2012 perekonomian dunia masih diwarnai krisis keuangan seperti yang terjadi di kawasan Eropa, maupun perlambatan ekonomi China, produk-produk kecantikan bermerek terbukti masih dapat bertumbuh dengan solid. Produk kecantikan bermerek diprediksi tumbuh 6% tahun ini, lebih tinggi dari pertumbuhan produk kosmetik umum sebesar 4%.

Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) memperkirakan tahun ini penjualan kosmetik dapat tumbuh hingga Rp 11,22 triliun, naik 15% dibanding proyeksi 2012 sebesar Rp 9,76 triliun. Dari sisi ekspor, industri kosmetik ditaksir tumbuh 20% menjadi US$ 406 juta.

Nuning S Barwa, Ketua Umum Perkosmi, mengatakan pertumbuhan volume penjualan kosmetik ditopang oleh peningkatan permintaan, khususnya dari konsumen kelas menangah. Pertumbuhan penjualan kosmetik juga didorong oleh tren kenaikan penggunaan kosmetik oleh kaum pria. "Dulu pria tidak tertarik membeli produk perawatan kulit yang maskuhn, tapi sekarang ketertarikan mereka tinggi,"katanya.Peluang pasar kosmetik di Indonesia masih sangat besar.

Karena itu, produsen kosmetik nasional perlu memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Apalagi, Kementerian Perindustrian juga memberikan insentif untuk mendorong pengembangan industri komsetik di Tanah Air.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengatakan pemberian insentif tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing, khususnya dalam menghadapi persaingan dengan produk impor. Insentif diberikan kepada mdustri kosmetik antara lain dalam bentuk tax allowance dan pembebasan bea masuk atas impor mesin.
Dengan adanya insentif tersebut, pemerintah berharap industri kosmetik mampu berekspansi
secara rutin untuk meningkatkan kapasias produksi. Menurut Hidayat, mdustri kosmetik juga perlu didorong dalam kemandirian bahan baku, khususunya bahan baku herbal."Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dengan 30 ribu spesies tanamah obat, kosmetik, dan aromatik, terbanyak kedua setelah Brazil,"katanya.

Saat ini, industri kosmetik dalam negeri mendapat tantangan dengan peredaran produk kosmetik impor di pasar domestik. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan pasar domestik premium (high branded). Menurut data Perkosmi, tahun lalu penjualan kosmetik impor mencapai Rp 2,44 triliun, naik 30% dibanding 2011 sebesar Rp 1,87 triliun. Tahun ini, penjualan produk kosmetik impor diproyeksikan naik lagi 30% menjadi Rp 3,17 triliun. Peningkatan tersebut ditopang oleh kenaikan volume penjualan serta penurunan tarif bea masuk seiring perjanjian perdagangan bebas.

Departemen Riset Finance Today memproyeksikan, industri kecantikan nasional memiliki peluang yang besar di lingkup ASEAN. Hal ini ditunjukkan oleh masih rendahnya kontribusi penjualan ekspor dari emiten produk kosmetik yang hanya sebesar 18% terhadap penjualan total. Rendahnya kontribusi penjualan ekspor menunjukkan emiten produk kecantikan belum secara penuh berusaha mengupayakan penjualannya ke luar negeri.

Selain itu, faktor kesamaan iklim, sosial budaya, daya beli, berpotensi membuat konsumen ASEAN memiliki preferensi yang sama dengan konsumen Indonesia. Hal ini dapat menjadi pendorong produk kosmetik Indonesia dapat diterima dengan baik di pasar ASEAN.

Adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang akan berlaku pada 2015 selain dapat menjadi peluang pasar bagi industri kosmetik Indonesia, juga dapat menjadi tantangan karena adanya perjanjian ini membuat produk China lebih leluasa masuk ke pasar ASEAN. Hal ini berpotensi meningkatkan persaingan yang haras dihadapi pemain Indonesia.

2.     Pemilihan Produk
PT. PUSAKA TRADISI IBU sejak 1995 meluncurkan produk terbarunya kosmetika kecantikan berlabel halal dengan merk Wardah (dari bahasa arab, artinya bunga mawar). Munculnya produk ini didasari atas kesadaran pemilik perusahaan terkait produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Wardah kosmetik adalah salah satu pelopor produk kosmetik yang mengedepankan prinsip kosmetik halal yang telah mendapat sertifikat halal dari MUI. Wardah kosmetik memakai bahan-bahan yang berkualitas dan tentu saja jelas hukum kehalalannya karena beberapa bahan yang biasa digunakan dalam kosmetik banyak yang merupakan titik kritis kehalalan seperti lemak, kolagen, elastin, ekstrak plasenta, zat penstabil vitamin, asam alfa hidroksil, dan hormon. Bahan-bahan tersebut sangat rawan karena bisa jadi berasal dari lemak hewan yang diharamkan. Untuk mengidentifikasi kosmetik halal juga dapat dilihat dari daftar ingredient yang tercantum dalam produk tersebut, situs ini telah menerbitkan daftar lengkap bahan halal, haram, dan bahan-bahan yang dikategorikan sebagai mashbooh atau perlu ditelusur lebih lanjut (questionable).

3.     Strategi Promosi
Strategi promosi produk Wardah masih terus maksimalkan semua chanel, baik iklan di media siar, cetak, maupun peningkatan pelayanan di counter seperti konsultasi make up. Produk Wardah juga masuk ke event-event fashion show, dan make up sponsor untuk film. 
Wardah juga memperhatikan dalam hal memilih brand ambassador, kriterianya yang bisa menginspirasi orang di sekitarnya. Walaupun kembali lagi Wardah merupakan kosmetik dengan karakter yang sangat khas, jadi memilih brand ambassador-nya juga harus pelan-pelan samapai ketemu yang pas. Ada sisi intuisinya, jadi Wardah sudah kenal dengan beberapa brand ambassador tepat sebelum mereka booming. Jadi, Wardah lebih melihat ke kisah inspirasi mereka dan keinginan mereka untuk menginspirasi.

4.     Segmentasi
Tren tata rias untuk muslimah berhijab sedang berkembang pesat di Indonesia. Pada umumnya wanita suka merawat diri, baik itu merawat wajah maupun tubuh. Produk wardah menjadi salah satu pilihan kosmetik para wanita Indonesia. Target pasar yang potensial bagi pemasaran produk kosmetika muslimah ini adalah konsumen dengan kisaran usia 25-34 tahun, dengan kelas menengah kebawah. Target Wardah adalah wanita muslimah yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga maupun mahasiswa yang ingin memperoleh hasil terbaik untuk penampilannya dengan menggunakan produk wardah. Karena mahasiswa wanita dan ibu rumah tangga dengan ekonomi kelas menengah kebawah memiliki kelompok  sosial yang mempengaruhi faktor  internal, eksternal dan situasionalnya serta gaya hidup remaja yang di barengi adanya kemajuan teknologi dan globalisasi. Kebanyakan wanita yang menggunakan produk Wardah berada di Tentu saja hal ini juga karena wanita memiliki karakteristik konsumtif. 

Biasanya wanita dengan dengan ekonomi menengah kebawah cukup memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen behavior. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen behavior sehingga wanita menggunakan produk wardah yang pertama, karena faktor internal yang mempengaruhi pikiran dan perasaan dan perasaan nyaman saat menggunakan produk wardah. Kedua, karena faktor eksternal dimana ada kelompok status sosial menengah ke bawah yang mempengaruhi sehingga wanita menggunakan produk wardah. Ketiga karena faktor situasional wanita yang merasa ingin menggunakan produk Wardah dalam kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu. Seperti saat wanita sedang berada di sebuah counter kosmetik. Wanita yang memiliki tingkat konsumtif yang tinggi, maka wanita pasti akan bertanya-tanya lalu membeli produk tersebut. Tak hanya sesaat, bisa saja kebiasaan ini menjadi kondisi berkala.

Label halal yang ditekan wardah mempunyai nilai lebih dibanding kosmetik lainnya. Walaupun target pasar produk wardah ini adalah wanita muslimah, namun ternyata konsumen yang menggunakan produk ini beraneka ragam usia dan status sosial.

5.     Targgeting
Pada awal peluncurannya, Wardah memang ditujukan  untuk  kalangan agama tertentu, namun dari hasil penjualan diketahui bahwa  konsumen Wardah ternyata tidak hanya berasal dari komunitas santri-santri pesantren dan ibu-ibu pengajian saja, namun banyak pula wanita-wanita karir yang menggunakan produk ini. Bahkan ada pula konsumen non muslim yang menyukainya.

6.     Positioning
Wardah sebagai “kosmetika suci dan aman”. Positioning ini menjadikan kesan positif terhadap produk wardah, sehingga masyarakat mengganggap Wardah menjaminkan sebagai kosmetik  yang bersertifikasi halal dan aman digunakan.

Selain menjadi produk kosmetik halal, Wardah memiliki konsep kecantikan yang berbeda. Ada tiga konsep kecantikan yang diusung Wardah. Pertama, Pure and Safe, dengan Wardah memproduksi produk kecantikan dari bahan-bahan pilihan, alami dan aman. Dalam membuat produk, Wardah meng-hire banyak ahli  farmasi. Kedua, Beauty expert dengan citra awal Wardah sebagai kosmetik yang ditujukan untuk wanita muslim telah berkembang pesat menjadi produk yang dapat dinikmati kalangan lebih luas. Wardah percaya menjadi cantik itu universal. Wardah selalu berinovasi serta berkreasi dalam menjawab setiap kebutuhan kecantikan wanita Indonesia dengan menawarkan serangkaian kosmetik yang efektif membingkai wajah dengan warna-warna segar. Sehingga produk perawatan kulit berkualitas tinggi ini menempatkan wanita Indonesia sebagai primadona yang datang dengan keunikan masing-masing. Ketiga, Inspiring beauty dengan Wardah yang selalu meyakini kecantikan yang menginspirasi. Wanita Indonesia bisa jadi telah mengadopsi dinamika kemajuan dunia, namun ia tak pernah meninggalkan nilai budaya timur yang santun. Bagi wanita Wardah, kosmetika tidak hanya untuk tubuh akan tetapi juga untuk jiwa.
 
7.     Pemeliharaan Media Promosi
\Dalam pemeliharaan media promosi, Wardah menggunakan Media promosi online dan offline. Prroduk Wardah masih terus maksimalkan semua chanel, baik iklan di media siar, cetak, maupun peningkatan pelayanan di counter. Produk Wardah juga masuk ke event-event fashion show, dan make up sponsor untuk film. Untuk media online seperti lazada.
Yang pasti, Produk wardah menggunakan personal Selling, penjualan produk secara personal atau tatap muka dengan konsumen untuk dapat langsung masuk ke masyarakat.



Kesimpulan

Wardah sebagai kosmetik yang ditujukan untuk wanita muslim telah berkembang pesat menjadi produk yang dapat dinikmati kalangan lebih luas. Wardah percaya menjadi cantik itu universal.

REFERENSI

Rabu, 26 Oktober 2016

Contoh pidato argumentatif



Lestarikan Kesenian Budaya Jogja

Assalamua’laikum Wr. Wb
Salam Sejahtera bagi kita semua

Yang saya hormati bapak walikota Yogyakarta Drs. H. Haryadi Suyati, MM beserta wakilnya  bapak H. Imam Priyono, SE, MM
Yang saya hormati bapak ibu staf dan karyawan Pemerintah Kota Yogyakarta
Yang saya hormati bapak ibu staf dan karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jogja
Yang saya hormati para tamu undangan yang berkenan hadir
Dan yang saya cintai seluruh masyarakat kota Yogyakarta  dan sekitarnya.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya, sehingga kita diberi kesempatan dan kesehatan untuk bisa berkumpul di tempat ini dengan bahagia tanpa kurang satu apapun.

Pada kesempatan kali ini saya selaku Gubernur D.I Yogyakarta mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan serta seluruh masyarakat khususnya Yogyakarta yang sudah meluangkan waktu untuk menghadiri perayaan HUT Yogyakarta ke-260 kali ini. Sungguh hari yang membahagiakan, sebab pada hari ini Kota Yogyakarta telah menginjak usia ke-260, rasa bangga serta syukur tak henti – hentinya kami rasakan. Semoga kota kita tercinta kota Yogyakarta akan lebih istimewa setiap tahunnya.

Para hadirin yang saya cintai, pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato singkat saya yang bertemakan “Lestarikan Kesenian Budaya Jogja”. Sudah kita semua ketahui bahwa Yogyakarta memiliki beragam potensi kesenian budaya. Sebagai kota pendidikan dan budaya, banyak aspek kesenian Jogja yang harus kita lestarikan, baik itu kesenian budaya seperti seni tari, seni rupa ataupun seni kerajinan seperti batik, ukir, keramik, perak, dan wayang.

Dari sekian banyak kesenian yang ada di Jogja, kini yang mulai ditinggalkan salah satunya adalah wayang. Seiring berkembangnya teknologi, banyak anak muda terutama Indonesia yang kini tidak mengerti mengenai tokoh-tokoh wayang. Padahal sejatinya wayang merupakan aset budaya nasional yang patut untuk kita lestarikan.

Warisan yang sangat berharga ini bagaimana pun carannya harus kita jaga dan jangan sampai ditinggalkan. Banyak hal yang bisa diupayakan untuk menghidupkan kembali peminat wayang terutama di Yogyakarta.  Salah satunya dengan menampilkan kembali penokohan wayang yang kini mulai ditinggalkan oleh generasi muda.

Wayang Jogja Night Carnival yang menjadi tema pawai budaya Jogja kali ini, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan tuntunan dan tontonan yang positif kepada masyarakat dan dapat mengenalkan tokoh-tokoh wayang kepada generasi muda sekaligus dapat mengeratkan hubungan antara elemen masyarakat khususnya warga kota Jogja.

Hadirin yang berbahagia, di ulang tahun kota Yogyakarta yang ke-260 ini saya berharap kita semua dapat berkerjasama untuk membangun kembali kebudayaan di Yogyakarta terutama wayang yang kini mulai menghilang seiring berkembangnya zaman.

Hidupkan kembali kesenian dan budaya kota Yogyakarta tercinta. Jadikan Yogyakarta sebagai kota yang benar-benar menerapkan nilai kesenian dan kebudayaan. Supaya Yogyakarta tetap menjadi kota yang teristimewa.

Hadirin sekalian mungkin itu tadi yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan kali ini, kurang lebihnya saya mohon maaf. Selamat merayakan Hari Ulang Tahun kota Yogyakarta ke-260 bagi kita semua. Salam seni dan budaya.

Wassalamua’laikum Wr.Wb

Senin, 17 Oktober 2016

https://drive.google.com/file/d/0Bzlc6N2NPCdVUDFPV2ctOGdsMWs/view?usp=sharing
Analisis Kasus Tayangan Sinetron Yang Tidak Mendidik

Copyright: amanah surga production

Pengertian televisi fungsi sebagai media komukasi massa adalah televisi siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserampakan, dan komunikasinya bersifat heterogen. - Effendy (2002 : 21)
Di era modern ini, banyak tayangan televisi yang mengutamakan rating dibanding konten yang ditayangkan.  Dari sekian banyak stasiun televisi di Indonesia, kini banyak stasiun televisi yang menayangkan tanyangan yang kurang mendidik. Seperti adanya sinetron yang saat ini banyak di lirik oleh kalangan remaja.  Target segmen konsumen televisi bisa dari banyak kalangan. Dari publik yang hidup dengan ekonomi atas hingga ekonomi bawah. Target dalam kasus ini adalah anak-anak dan remaja perempuan ataupun laki-laki yang masih di bawah umur (17 tahun).  
Tontonan harus tepat sasaran. Kuatnya pengaruh tontonan televisi terhadap perilaku anak-anak ini sangatlah kuat. Apabila sebuah tayangan televisi yang seharusnya ditonton remaja usia 17 tahun ke atas, tapi ternyata acara tersebut ditonton oleh remaja di bawah usia 17. Maka hal tersebut akan membawa pengaruh buruk bagi mentalitas mereka.
Pada hakikatnya media televisi sebagai media komunikasi pandang dan dengar mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai informasi, sebagai pendidikan dan sebagi media hiburan. Tetapi kini banyak tayangan televisi yang memberikan tayangan tidak patut untuk ditayangkan. Sebab, kini anak-anak dan remaja di Indonesia sangatlah cerdas. Mereka akan mencontoh dan melakukan apapun yang mereka lihat. Sifat coba-coba yang sudah tertanam oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta Sekolah Menengah Akhir ini, merupakan generasi Z. Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1995-2011,  mereka yang saat ini berusia 5 hingga 20 tahun yang hidup dalam masa digital. Ini menjadikan anak-anak dan remaja pun sudah bisa mengakses tayangan televisi yang tidak mendidik melalui sosial media youtube.    
Sayangnya, kekuatan sinetron tersebut tidak disertai dengan muatan yang positif. Sifat, penampilan, gaya hidup, tingkah laku anak-anak dan remaja dibawah umur kini pun banyak yang sudah mengikuti perkembangan jaman dari tayangan sinetron. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa kini banyak anak-anak dan remaja yang memiliki penampilan yang kurang sopan. Misalnya seperti anak-anak dan remaja perempuan menggunakan rok sekolah yang sengaja didesain di atas lutut. Baju seragam yang dibuat ketat supaya bisa mengikuti perkembangan jaman, seperti yang ada ada pada sinetron SCTV yang berjudul Mermaid In Love. Yang lebih memprihatinkan lagi, sinetron ini memberikan efek buruk kepada anak-anak dan remaja menjadi berpacaran. Seharusnya anak-anak dan remaja di bawah umur belum mengerti dan mengenal cinta seperti layaknya orang dewasa.

            Jika saat ini anak-anak dan remaja dibawah umur sudah terpengaruh adanya tayangan televisi yang tidak mendidik, hal ini menjadikan munculnya faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen behavior. Dari faktor internal, kasus ini membuat para anak-anak dan remaja dibawah umur memiliki pikiran dan perasaan yang membuat mereka nyaman dengan adanya tayangan televisi yang tidak mendidik secara berkala, sekalipun mereka tidak sadar akan sebab akibat tayangan tersebut. Dari faktor eksternal, sudah pasti para anak-anak dan remaja dibawah umur ini menyaksikan tayangan televisi yang tidak mendidik karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar seperti teman satu kelas, teman bermain, orang dewasa yang dikenal dan lingkungan sekitar lainnya, yang menjadikan adanya situasional yang berkala. Menjadikan para anak-anak dan remaja dibawah umur memiliki rasa ingin terus-menerus menyaksikan tayangan televisi yang tidak mendidik. Belum lagi anak-anak dan remaja umur 8 tahun hingga 17 tahun ini adalah masa dimana mereka sedang senang-senangnya meniru dan mencoba untuk menemukan jati diri.   

            Anak-anak dan remaja yang sudah mengenal dan menyaksikan tayangan televisi tidak mendidik secara terus menerus ini memiliki potensi yang bisa menghancurkan moral anak bangsa. Penayangan yang tidak mendidik pun kini muncul dan tayang pada jam dimana waktu anak sekolah harus memasuki jam belajar antara pukul 18.00 – 22.00 WIB. Karena anak-anak dan remaja dibawah umur ini berada pada tahap peralihan menuju dewasa, sehingga masih belum bisa berpikir apa dampak yang akan dirasakan oleh anak-anak dan remaja dibawah umur tersebut.

            Dalam kasus ini, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) harus bisa ketat menyeleksi tayangan yang layak ditayangkan dan tayangan yang tidak layak diyangkan pada jam-jam dimana anak-anak dan remaja masih bisa mengakses tayangan tersebut. Tayangan-tayangan yang tidak mendidik ini menjadikan pengaruh buruk kepada psikologis seorang anak.

Prioritas nilai etika para anak-anak dan remaja dibawah umur yang menyaksikan tayangan televisi tidak mendidik ini sangat memprihatinkan. Sebab mereka tidak didasari penuh oleh perilaku dan sifat yang positif pada dirinya. Dalam hal ini, orang tua harus berperan aktif dalam penayangan televisi yang tidak layak untuk dilihat oleh anak-anak dan remaja dibawah umur. Supaya mereka tidak terpengaruh hal negatif dari penayangan yang tidak mendidik tersebut. Sinetron Mermaid In Love membuat anak-anak dan remaja menjadi dewasa sebelum waktunya.